ISO 50001:2018 merupakan standar yang diakui secara global sebagai panduan bagi organisasi dalam membangun, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen energi (SME) mereka. Salah satu klausul penting dalam standar ini adalah klausul 6, yang berkaitan dengan perencanaan energi dan pengukuran kinerja energi. Lalu seberapa besar relevansi aktivitas audit energi dengan penerapan sistem manajemen energi dan seperti apa manfaatnya bagi organisasi?

ISO 50001:2018 Klausul 6: Perencanaan Energi dan Pengukuran Kinerja Energi

Klausul 6 ISO 50001:2018 menitikberatkan pada langkah-langkah yang harus diambil oleh organisasi dalam perencanaan energi dan pengukuran kinerja energi mereka. Hal ini mencakup pemahaman mendalam tentang aspek-aspek energi yang signifikan dan peluang untuk meningkatkan efisiensi energi. Organisasi diharapkan untuk mengembangkan target energi, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan merencanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan energi mereka.

Hubungan dengan Audit Energi

Audit energi adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data terkait konsumsi energi dalam organisasi. Audit energi memainkan peran sentral dalam menganalisis efisiensi energi dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi energi dan biaya terkait. Hubungan antara Klausul 6 ISO 50001:2018 dan audit energi sangatlah penting karena beberapa hal berikut:

  • Perencanaan Audit: Klausul 6 membantu organisasi merencanakan audit energi yang komprehensif. Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang aspek energi yang relevan, organisasi dapat menentukan area yang perlu diaudit dengan lebih cermat. Perencanaan audit yang terkait erat dengan tujuan energi dan tindakan perbaikan yang direncanakan sesuai dengan Klausul 6.
  • Identifikasi Peluang dan Risiko: Klausul 6 mendorong organisasi untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi energi. Audit energi mendalam membantu mengidentifikasi area di mana potensi efisiensi dapat dicapai. Sebaliknya, juga membantu mengidentifikasi risiko potensial terkait manajemen energi yang mungkin belum diidentifikasi oleh organisasi.
  • Pengukuran Kinerja Energi: Pengukuran kinerja energi adalah komponen kunci dalam Klausul 6. Audit energi memberikan data yang diperlukan untuk mengukur kinerja energi aktual dan membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan. Ini membantu organisasi menilai sejauh mana pencapaian tujuan energi dan mengidentifikasi area di mana kinerja dapat ditingkatkan.
  • Verifikasi Kepatuhan: Audit energi juga berfungsi sebagai alat verifikasi kepatuhan terhadap persyaratan ISO 50001:2018, termasuk Klausul 6. Auditor energi independen dapat menilai apakah organisasi telah menerapkan perencanaan energi yang efektif dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengukur dan meningkatkan kinerja energi.

Klausul 6 ISO 50001:2018 memiliki peran penting dalam memandu organisasi dalam perencanaan energi dan pengukuran kinerja energi. Hubungan antara klausul ini dengan audit energi sangat erat, karena audit energi memanfaatkan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang ditekankan dalam Klausul 6. Dengan memahami dan menerapkan klausul ini secara efektif, organisasi dapat meningkatkan manajemen energi mereka, mengidentifikasi peluang efisiensi, dan meningkatkan kinerja energi secara berkelanjutan.

Loading...
whitepaper-dqs-iso-50001-energiemanagement-einfuehren
Loading...

White Paper ISO 50001 Manajemen energi - secara sistematis

Pelajari lebih lanjut tentang tujuh langkah utama untuk menerapkan sistem manajemen energi dalam White Paper ini. Topik bahasan:

  • Apa yang perlu Anda ketahui tentang ISO 50001
  • Tujuh langkah untuk penerapan sistem manajemen energi
  • Detail tentang rangkaian standar ISO 5000x
  • Daftar istilah terperinci

Pentingnya Sinergi antara Klausul 6 ISO 50001:2018 dan Audit Energi

Sinergi antara Klausul 6 ISO 50001:2018 dan audit energi memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi:

  • Optimalisasi Efisiensi Energi: Dengan menggunakan panduan dari Klausul 6, organisasi dapat merencanakan tindakan perbaikan yang lebih efektif dan terarah. Audit energi kemudian membantu mengukur efektivitas tindakan tersebut dengan memberikan data empiris tentang perubahan konsumsi energi sebelum dan sesudah implementasi tindakan tersebut.
  • Penilaian yang Lebih Akurat: Auditor energi independen dapat membantu organisasi mengukur kinerja energi dengan cara yang objektif dan tidak bias. Ini penting untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sejauh mana tujuan energi telah tercapai dan di mana ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut.
  • Penemuan Potensi Tindakan: Melalui audit energi, mungkin ditemukan peluang untuk tindakan efisiensi energi yang belum teridentifikasi sebelumnya. Integrasi klausul 6 membantu organisasi merencanakan implementasi tindakan tersebut dengan cara yang terintegrasi dan konsisten dengan strategi manajemen energi.
  • Verifikasi dan Sertifikasi: Organisasi yang mematuhi ISO 50001:2018 dan memiliki sistem manajemen energi yang efektif di tempatnya cenderung lebih mudah mendapatkan sertifikasi ISO. Integrasi antara Klausul 6 dan audit energi memberikan alat yang kuat untuk membuktikan kepatuhan dan efektivitas manajemen energi saat menjalani audit sertifikasi.
  • Tindak Lanjut Berkelanjutan: Setelah audit energi dilakukan, data dan temuan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan dalam manajemen energi. Klausul 6 memfasilitasi perencanaan tindakan lanjutan dan pengukuran kemajuan dalam mencapai tujuan energi.

Kesimpulan

Ketika organisasi mengintegrasikan perencanaan energi dan pengukuran kinerja energi sebagaimana yang dijelaskan dalam Klausul 6 ISO 50001:2018 dengan proses audit energi, mereka menciptakan kerangka kerja yang kuat untuk mengelola dan meningkatkan efisiensi energi mereka. Sinergi ini membantu organisasi mengukur kinerja energi dengan lebih akurat, mengidentifikasi peluang efisiensi, mengelola risiko, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Audit energi tidak hanya menjadi alat untuk memverifikasi kepatuhan, tetapi juga sebagai alat untuk inovasi berkelanjutan dalam manajemen energi. Dengan demikian, organisasi tidak hanya mendapatkan manfaat dalam hal pengurangan biaya energi dan dampak lingkungan yang lebih rendah, tetapi juga dalam hal kepatuhan terhadap standar internasional yang diakui dan prestasi yang lebih baik. Dengan menggabungkan pendekatan ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.

ISO 50005 - Menerapkan sistem manajemen energi

Sejak September 2021, ISO 50005 telah tersedia sebagai pedoman yang memberikan pengenalan sederhana dan langkah demi langkah untuk manajemen energi. Pedoman ini berisi berbagai bantuan dan contoh implementasi untuk membantu perusahaan menentukan status efisiensi energi mereka dan menerapkan langkah-langkah perbaikan.

Selengkapnya

DQS - Mitra Sertifikasi Anda

DQS diakreditasi oleh DAkkS untuk semua standar sistem manajemen umum seperti ISO 9001, ISO 14001ISO 45001 atau ISO 50001. Menjelang sertifikasi, pra-audit dapat berfungsi sebagai evaluasi kinerja awal untuk mengidentifikasi kekuatan dan potensi peningkatan.

Untuk proyek sertifikasi yang lebih besar, rapat perencanaan proyek merupakan kesempatan berharga untuk mengenal DQS dan para auditornya. Analisis sistem selanjutnya (audit tahap 1) berfungsi untuk mencatat sistem manajemen Anda dengan proses, peraturan, dan dokumennya. Pada audit sertifikasi (audit tahap 2), penilaian sistem yang sebenarnya dilakukan. Jika semua persyaratan standar terpenuhi, Anda akan menerima sertifikat yang diakui secara internasional dari DQS.

Tertarik untuk mengetahui proses sertifikasi ISO 50001 DQS?

Penghematan energi dan biaya berjalan beriringan - setidaknya jika Anda memiliki sistem manajemen energi bersertifikat ISO 50001. Cari tahu lebih lanjut proses sertifikasi ISO 50001 DQS Indonesia.

Klik di sini
Penulis
Irwansyah Harahap

Irwansyah Harahap telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang sistem manajemen baik sebagai konsultan maupun instruktur. Ketika awal bergabung dengan DQS Indonesia, Irwansyah ditunjuk sebagai Sales & Marketing Manager. Kini Irwansyah sebagai Management Representative dan Certification Manager DQS Indonesia untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (QMS), Lingkungan (EMS), K3 (OHS), dan IATF.